Ampunkan hambamu, ya Allah


Allah, ternyata jiwa ini lemah. Begitu lemah. Sangat lemah. Mudah goyah. Mudah terkotori. Mudah terbolak balik.

Kontemplasi
Kontemplasi

Namun ternyata diri ini tersadar, betapa hati ini begitu merasakan akan kekotoran jiwa ini. Jiwa yang sedang sekarat, dimana sang syahwat keangkuhan, terlalu mendominasi segenap tubuh yang sudah rapuh ini. Ternyata jiwa yang lemah ini, masih bisa saja memperlihatkan keangkuhannya, seakan – akan dia kokoh, seakan – akan dia tegar, padahal rapuh, padahal mudah goyah.

Allah, ternyata kaki yang terlihat kuat menopang segenap anggota tubuh itu, ternyata pincang, ternyata tak lagi kuat. Tak lagi kuat membawa dosa – dosa yang begitu menumpuk. Begitu bertambah setiap waktu. Kaki itu, seakan menjerit, “wahai tubuh, aku tak lagi kuat membawa beratnya dosa – dosa ini”.

Allah, ternyata tubuh yang terlihat elok itu, hanyalah pembungkus. Pembungkus dari seonggok tulang. Seonggok daging yang membusuk. Busuk karena timbunan bangkai – bangkai dosa. Yang semakin lama, ternyata semakin bertambah. Tak berkurang.

Allah, ternyata mulut, dengan rangkain lidah dan bibir yang terlihat menawan, hanyalah ilusi. Yang jika dilihat dengan kacamata kejujuran, disana akan terlihat sampah – sampah dusta, maksiat, yang senantiasa menumpuk setiap waktu. Tanpa henti. Dan mulut itu hanya pembungkusnya.

Allah, ternyata fisik ini begitu sangat lemah. Semakin tak berdaya. Mengikuti jiwa yang menggelora. Maka Allah, kuatkanlah hambaMu ini. Dan ampunkanlah hambamu ini

Allah, ingin sekali aku berlari kencang. Mengejarmu, melihat keagunganMu. Menangis di hadapanMu. Berkeluh kesah. Mengadu. Tentang sulitnya perjalanan ini. Tentang begitu banyaknya rintangan. Tentang panjangnya jalan ini.

Tapi Allah, ternyata itu sulit terjadi. Airmata itu kini tak lagi keluar. Terhijab oleh syahwat keangkuhan yang mengotori jiwa ini. Kaki ini sangat berat melangkah, karena kaki ini ternyata masih terbungkus oleh gumpalan dosa – dosa.

Allah, semoga Engkau berkenan, mengampuni hambaMu yang hina – dina ini. Amin ya Rabb.

Mari berdiskusi